Khutbah Pentingnya menjaga Lesan dan Tulisan
MENJAGA LESAN DAN TULISAN
الحمد لله الذي جعل الجمعةَ
أفضلَ الأيَّامِ فِىالأُسْبُوع واخْتَصَّه بساعة فيها دعاء مسموع، وقال تعالى* وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
واشهد ان لا اله الا الله
وحده لا شريك له شهادة انجُو بها من عذاب النار، واشهد ان سيّدنا محمدا عبده
ورسوله نبيٌّ غفَرَ اللهُ ما تقدم من ذنبه وما تأخر. اللهم صلِّ وسلِّمْ على سيدنا
محمدٍ عبدِك ورسولِك وعلى الِه واصحَابه
الذين اذْهَب اللهُ عنهم الرِّجْسَ وطهَّر، فيا أيها المسلمون اتقوا الله حق تقاته
ولا تموتن إلا وانتم مسلمون، اما بعد
Ma’asyiral muslimin
rahimahullah…
Monggo kulo lan panjenengan sami tansah ningkataken raos syukur
domateng Allah SWT…..
Kapeng kale Monggo kito sami sami ningkataken Taqwa domateng Allah SWT,
Taqwa dalam…
Lisan adalah bagian anggota
tubuh kita yang sangat penting. Allah telah menyebutkan salah satu nikmat yang
besar yang diberikan kepada manusia adalah lisan yang dapat digunakan untuk
berkata yang fasih dan baik. Yaitu firman Allah di dalam surat Ar Rahman ayat
yang ke empat;
“علمه البيان”.
“Allah mengajarkan
manusia pandai berbicara dengan fasih”
Dengan nikmat yang besar itu
Allah mengingatkan kita agar terus bersyukur, sehingga Allah selalu
mengulang-ulang pertanyaan di dalam surat yang sama;
“فبأي ءالآء ربكما تكذبان”.
“Maka nikmat Tuhanmu
yang manakah yang kamu dustakan?”.
Ini menunjukkan betapa lisan
itu merupakan nikmat yang besar. Tetapi ternyata daging tak bertulang ini,
dapat menentukan apakah seseorang bisa mendapatkan surga atau neraka. Satu kata
yang terucap sudah pasti dicatat oleh salah satu dari dua malaikat “Raqib dan
Atid”. Allah SWT berfirman:
“ما يلفظ من قول إلا لديه
رقيب عتيد”.
“Tiada satu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir” (QS. Qaaf: 18)
Oleh karena itu, sudah
sepantasnya setiap muslim memperhatikan apa yang dikatakan oleh lisannya, karena
bisa jadi seseorang menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata yang ringan
dan sepele namun ternyata hal itu merupakan sesuatu yang mendatangkan murka
Allah Ta’ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu:
إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان
الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من
سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم
“Sungguh seorang hamba mengucapkan satu
kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan,
karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh
seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun
dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan
ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ma’asyiral muslimin
rahimakumullah…
Di dunia ini, gara-gara
lisan, seseorang mudah menceraikan istrinya. Gara-gara lisan, diri seseorang
sudah tidak dihargai oleh teman-temannya. Gara-gara lisan, orang bisa kalap dan
tega membunuh saudaranya. Dan gara-gara lisan, orang yang baik bisa terfitnah
dan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan.
Hati-hati dengan lisan kita.
Karena ia separuh dari diri kita. Penyair Arab mengatakan:
( لـِـــسَانُ الفَتىَ نِصْفهُ ونِصْفه
فؤادُه * فلمْ يَبـْــقَى إلاّ صُورَة
اللحْم والدّمِ )
“Lisan seorang
pemuda itu separuh (diri)nya, dan separuhnya lagi adalah hatinya,
Setelah itu tidak ada
lagi yang tersisa dari dirinya, selain dari daging dan darahnya”.
Namun akhir akhir ini ada hal yang lebih kejam dari lesan yaitu
tulisan,……….terlebih dengan maraknya medsos/ media sosial yang mana tinggal
copy paste dan kita kirim, dan tidak lama akan menjadi viral di seluruh medsos.
Ma’asyiral muslimin
rahimahullah…
Pada suatu hari, ada seorang
raja yang bermimpi. Dalam mimpinya, sang raja merasa bahwa giginya lepas atau
tanggal. Lalu dia mengumpulkan para pentakwil mimpi. Setelah para pentakwil mimpi datang,
maka menghadaplah salah seorang diantara mereka dan berkata:
“Wahai sang raja, ini berarti
musibah yang besar, karena umur sang raja sangat pendek sekali”
Maka marahlah sang raja dan
memerintahkan para pengawal untuk menyeretnya keluar. Datanglah pentakwil mimpi
yang kedua, sambil mengatakan:
“Wahai paduka, mimpi paduka
berarti kabar gembira”.
“Aku tidak mau pujianmu,
katakan saja apa maksud mimpiku”, kata raja.
“Begini, paduka, arti dari
mimpi itu adalah, bahwa paduka akan berumur sangat panjang, dan karena umur
paduka sangat panjang hingga para keluarga paduka lebih dahulu meninggal. Dan
raja akan memerintahkan kerajaan ini dalam waktu yang sangat lama pula”, jawab
pentakwil mimpi yang kedua.
Sang raja merasa lega dengan
takwil mimpi yang kedua, lalu dia memberi hadiah kepada pentakwil mimpi yang
kedua.
Mungkin isinya yang
disampaikan oleh kedua takwil mimpi itu sama, hanya cara menyampaikan dan cara
mengatur kata-kata saja yang berbeda.
Ma’asyiral muslimin
rahimahullah…
Kita
harus menjadi umat dan bangsa yang selalu memiliki visi ke depan supaya menjadi
bangsa dan umat yang kuat. Serta tidak mudah terprofokasi, Dan ciri-ciri bangsa
dan umat yang kuat adalah selalu bekerja, dan meninggalkan hal hal yang sia-sia,
seperti mengumbar lisan dan tulisan untuk berbicara tentang banyak hal yang
tidak ada gunanya di media sosial seperti Facebook Whatapps Twitter Line dan
lain sebagainya.
Betapa
indahnya, jika kita manfaatkan lisan dan tulisan kita untuk kebaikan.
“Kata-kata serta tulisan yang baik adalah sedekah”, begitulah Rasulullah SAW
bersabda. Tetapi betapa banyak menit demi menit terlalui, tanpa ada makna dari
lisan kita yang membuat hidup kita bisa berkualitas.
Alangkah
baiknya jika kita manfaatkan untuk melafadzkan kalimat: “La ila illallah”
sebagai dzikir yang paling afdzal dan yang akan menjadi kunci surga.
Satu
menit bisa kita gunakan untuk membaca surat Al Ikhlash 3x yang mana
pahalanya sama seperti layaknya bacaan al Quran 30 juz.
Satu
menit bisa kita gunakan untuk membaca “Subhanallah wa bihamdihi”
dapat memberatkan timbangan amal kebaikan di akhirat nanti.
Ma’asyiral muslimin
rahimahullah…
Dari dari Fiqih jurnalistik tentang hukum menyebarkan berita dapat di simpulkan.
Kita dapat berita --- apakah berita itu benar --- tidak benar atau
belum pasti--- jangan di sebarkan
Kita dapat berita --- apakah berita itu bermanfaat --- tidak bermanfaat
--- jangan sebarkan
Kita dapat berita --- apakah berita itu benar --- benar --- apakah
bermanfaat --- ya --- maka sebarkan !!!
Dan akhirnya kita harus meyakini bahwasanya apapun yang kita tuliskan
pada saat kita telah menulisnya maka tangan kita akan lenyap namun tulisan tangan
kita akan abadi, bila tangan kita menulis kebaikan maka akan diganjar setimpal
dan jika tangan kita menulis kejelekan
tinggal kita tunggu balasan.
Demikian khutbah jumat kali
ini, Semoga Allah SWT senantiasa meluruskan lisan lisan kita, tulisan tulisan
kita serta memperbaiki amalan amalan kita, dan memberikan kita Taufiq untuk
mengamalkan perkara yang beliau cintai dan ridhoi.
أعوذ بالله من
الشيطان الرّجيم بسم الله الرّحمن الرّحيم , والعصر إنّ الإنسان لفي خسر الاّ
الذين أمنوا ...........
بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم، ونفعني وإيّاكم من الأياتي والذكر الحكيم ، أقول قولي هذا،
وأستغفر الله لي ولكم فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، أحمده
سبحانه وأشكره على نعمه العظمى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد
أن سيدنا محمدًا عبده ورسوله النبي المصطفى، والخليل المجتبى، صلى الله عليه وعلى
آله وصحبه، أئمة الهدى، ومن سار على هديهم واقتفى، وسلم تسليمًا كثيرًا.
أما بعد: فيا عباد الله، اتقوا الله رحمكم الله، ولتلتزموا تعاليم
الإسلام، وتتأدبوا بآداب أهل الإيمان، ولتحفظوا ألسنتكم عن الحرام، فمن وُقي شر
لسانه فقد وُقي شرًا عظيمًا، ومن استعمل لسانه في الخير والطاعة والمباح من الكلام
وُفق للسداد والكمال، وذلك فضل الله يؤتيه من يشاء، والله ذو الفضل العظيم.
وصلوا وسلّموا على نبي الرحمة والهدى كما أمركم بذلك المولى جل وعلا
بقوله: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰئِكَـتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىّ يٰأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلّمُواْ تَسْلِيماً
اللهم صلى على سيّدنا محمد
وعلى آل سيّدنا محمد كما صليت على سيّدنا إبراهيم آل سيّدنا إبراهيم في العالمين
إنك حميد مجيد وبارك على محمد سيّدنا وآل سيّدنا محمد كما باركت على سيّدنا
إبراهيم آل سيّدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
وارض اللهم عن الخلفاء الأربعة أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعن بقية
الصحبة أجمعين وعنا برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى اللهم احفظ إمامنا وولي
أمرنا، اللهم اجعل ولايتنا فيمن أطاعك واتبع رضاك يا ارحم الراحمين واجعل اللهم
هذا البلد آمناً مطمئناً، سخاءً رخاءً وسائر بلاد المسلمين
اللهم اقسم لنا من خشيتك ما تحول به بيننا وبين معاصيك ومن طاعتك ما
تبلغنا به جنتك ومن اليقين ما تهون به علينا مصائب الدنيا ومتعنا بأسماعنا
وأبصارنا وقواتنا أبدا ما أبقيتنا واجعلها الوارث منا واجعل ثأرنا على من ظلمنا
وانصرنا على من عادانا ولا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علما ولا تسلط علينا
بذنوبنا من لا يخافك فينا ولا يرحمنا ..
اللهم إنا نعوذ بك من زوال نعمتك وتحول عافيتك وفجاءة نقمتك ومن جميع
سخطك. اللهم احفظ ألسنتنا من الكذب وأعيننا من الخيانة وأعمالنا من الرياء .
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين وصل الله على سيد المرسلين وعلى من سار على دربه إلى يوم الدين، أقم الصلاة.
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين وصل الله على سيد المرسلين وعلى من سار على دربه إلى يوم الدين، أقم الصلاة.