Teruslah Berharap
Yakinkan diri, yang luput akan diganti dengan yang lebih baik
Waktu terus berjalan. Ia tak akan pernah berhenti, apalagi mundur. Apa yang kita rasakan saat ini belum tentu dapat kita rasakan esok hari. Masa depan adalah misteri...
Namun, segala sesuatu yang akan terjadi di masa depan bisa kita persiapkan dari sekarang. Yaitu dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit bekal untuk sesuatu yang tak terduga. Semakin banyak bekal kita, semakin banyak pula kesuksesan yang akan kita raih nantinya...
Kesuksesan yang dimaksud bukanlah kesuksesan di dunia semata, namun juga di akhirat. Bahkan, itulah masa depan sesungguhnya. Kesuksesan manusia benar-benar bisa dilihat ketika sudah berada di akhirat. Sekaya apapun, sepintar apapun, atau sekuasa apapun seseorang di dunia, bila nantinya kekal di neraka, apa gunanya?!
Ketahuilah setiap tarikan dan hembusan nafas kita, saat kita menjalani detik demi detik waktu adalah merupakan langkah menuju kubur. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dan sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang. Allah Azza wa Jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كن ورعًا تكن أعبد الناس، وكن قنعًا تكن أشكر الناس
"Jadilah seorang yang wara’, niscaya engkau menjadi manusia yang paling baik dalam beribadah. Dan jadilah seorang yang qana’ah, niscaya engkau menjadi manusia yang paling bersyukur."(HR. Ibnu Majah)
Seorang yang qana’ah (ridha atas pemberian-Nya) terhadap rezeki yang diterima niscaya akan bersyukur kepada Allah azza wa Jalla. Dia menganggap dirinya sebagai orang yang kaya. Sebaliknya, jika tidak berlaku qana’ah, yang ada adalah perasaan merasa kurang, menganggap sedikit pemberian Allah azza wa Jalla, sehingga tidak akan memperoleh kehidupan yang baik ( _al-hayah ath-thayyibah_).
Sobat gudang arab, Qana’ah akan membentengi kita dari sifat yang tercela seperti hasad atau dengki. Tidak jarang dikarenakan kedengkian seseorang melakukan berbagai perbuatan dosa, baik itu menggunjing ( _ghibah_), mengadu domba ( _namimah_), berdusta atau bahkan berbuat khianat dan tidak amanah dalam urusan harta, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme misalnya. Kontra dengan seseorang yang qana’ah, dengan sifat qana’ah yang dia miliki seorang hamba akan menempuh cara yang halal dalam mencari rezeki, bukan menerjang yang haram. Ibnu Mas’ud radliallahu ‘anhu berkata,
اليقين ألا ترضي الناس بسخط الله، ولا تحسد أحدًا على رزق الله، ولا تَلُمْ أحدًا على ما لم يؤتك الله؛ فإن الرزق لا يسوقه حرص حريص، ولا يرده كراهة كاره؛ فإن الله – تبارك وتعالى – بقسطه وعلمه وحكمته جعل الرَّوْح والفرح في اليقين والرضى، وجعل الهم والحزن في الشك والسخط
Al-Yaqin adalah engkau tidak mencari ridha manusia dengan mengundang kemurkaan Allah, engkau tidak dengki kepada seorangpun atas rezeki yang ditetapkan Allah dan tidak mencela seorang pun atas sesuatu yang tidak diberikan Allah kepadamu. Sesungguhnya rezeki tidak akan diperoleh dengan ketamakan dan tidak akan tertolak karena kebencian. Sesungguhnya Allah ta’ala, dengan keadilan, ilmu, dan hikmah-Nya, menjadikan ketenangan dan kelapangan ada di dalam rasa yakin dan ridla kepada-Nya serta menjadikan kegelisahan dan kesedihan ada di dalam keragu-raguan (tidak yakin atas takdir Allah) dan kebencian (atas apa yang telah ditakdirkan Allah). dari kitab (Syu’ab al-Imaan)
Sobat gudang arab, Marilah kita berdoa memohon agar Allah Azza wa Jalla memberikan kita sifat qana’ah. Salah satu doa yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbad radliallahu ‘anhuma adalah do’a berikut,
اللَّهُمَ قَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَبَارِكْ لي فِيهِ، وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِي بِخَيْرٍ
"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang qana’ah terhadap rezeki yang Engkau beri, dan berkahilah, serta gantilah apa yang luput dariku dengan sesuatu yang lebih baik." (HR. Bukhari dalam _al-Adab al-Mufrad)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa qana'ah, sabar dan tawakkal untuk meraih ridha-Nya.
Jangan lupa untuk selalu mengikuti kami baik Youtube maupun website kami
Link YouTube gudang arab
Link Website gudangarab