Kana dan Saudara saudaranya كان وأخواتها

Kana dan Saudara saudaranya كان وأخواتها 


كان و أخواتها
Kana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana.
Contoh :
مُحَمَّدٌ غَنِيٌّ
(muhammadun goniyyun)=Muhammad itu kaya

Jumlah di atas merupakan jumlah ismiyyah yang tersusun dari mubtada dan khobar. Ketika kemasukan kaana dan saudara-saudaranya pada jumlah tersebut maka menjadi
كَانَ مُحَمَّدٌ غَنِيّاً
(kaana muhammadun goniyyan)=dahulu Muhammad itu kaya

Dari hal ini, I’rob dari kalimat مُحَمَّدٌ adalah marfu’ dengan tanda dhommah, karena isim mufrod, sebagai isim kaana.

Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni
1. Bisa berarti terus menerus (istimror)
Contoh :
وَ كَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيْمًا 
(wa kaanallahu gofuurorrohiimaa)
Artinya : Allah senantiasa dzat yang maha pengampun lagi maha pengasih
2. Bisa berarti menjadi
Contoh :
كَانَ وَجْهُهُ مُسْوَدَّةً
 (kaana wajhuhu muswaddatan)
Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram
3. Bisa berarti madhi (dulu)
Contoh :
كَانَ عَلِيٌّ مُجْتَهِدًا 
(kaana aliyyun mujtahidan)
Artinya : Ali dahulunya adalah seorang mujtahid.
Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah
1. Sebagai fungsi waktu
- أَصْبَحَ (ashbaha)=waktu subuh
- أَضْحَى (adhha)=waktu dhuha
- ضَلَّ (dholla)=waktu siang
- أَمْسَى (amsa)=waktu sore
- بَاتَ (baata)=waktu malam

Contoh :
بَاتَ الْوَلَدُ نَائِمًا
(baata alwaladu naaiman)=Anak itu tidur di malam hari
الْوَلَدُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim بَاتَ
2. Sebagai fungsi untuk meniadakan
- لَيْسَ (laisa)=bukan/tidak
Contoh :
لَيْسَ النَّجَاحُ سَهْلاً
(laisa annajaahu sahlan)=Kesuksesan itu tidaklah mudah
النَّجَاحُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim لَيْسَ
3. Sebagai fungsi perubahan
- صَارَ (shooro)=menjadi
Contoh :
صَارَ مُحَمَّدٌ شَابًّا
(shooro muhammadun syaabban)=Muhammad telah menjadi seorang pemuda
مُحَمَّدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim صَارَ
4. Sebagai fungsi terus menerus
- مَابَرِحَ(maabariha)=senantiasa
- مَانْفَكَّ(manfakka)=senantiasa
- مَافَتِئَ(maafati`a)=senantiasa
- مَازَالَ(maazaala)=senantiasa

Contoh :
مَازَالَ الْسَارِقُ مُكَدِّرًا
(maazaala assaariqu mukaddiron)=Pencuri itu senantiasa membuat resah
الْسَارِقُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim مَازَالَ
4.      Sebagai fungsi jeda waktu
- مَادَامَ (maadama)=selama
Contoh :
لاَ تَخْرُجْ مَادَامَ الْيَوْمُ مُمْطِرًا
(laa takhruj maadama alyaumu mumthiron)=Jangan keluar selama hari masih hujan
الْيَوْمُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim مَادَامَ
Catatan
1. Ketentuan isim kaana atau saudara-saudaranya dan khobar kaana atau saudara-saudaranya sebagaimana ketentuan pada mubtada dan khobar .
2. Jika isim kaana dan saudara-saudaranya berupa isim muannats, maka kaana dan saudara-saudaranya juga berbentuk muannats. Hal ini karena kaana dan saudara-saudaranya merupakan fi’il.
Contoh :
كَانَتْ عَائِشَةُ صَالِحَةً
(kaanat ‘aisyatu sholihatan)= aisyah adalah wanita yang sholehah

Pengalaman kana dan saudara-saudaranya adalah sebagai berikut  :
تَرْفَعُ كَانَ الْمُبْتَدَا اسْمَاً وَالْخَبَرْ تَنْصِبُهُ كَكَانَ سَيِّدَاً عُمَرْ
Kaana merofa’kan pada Mubtada’ sebagai isimnya, dan kepada Khabar yakni menashabkannya, demikian ini seperti contoh: Kaana sayyidan ‘Umaru )

#IlmuNahu
#IlmuNahwu
#TataBahasaArab
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url