Aswaja Benteng NKRI
Saya Wajib Ahlussunnah Wal Jamaah, Bagaimana dengan Anda?
A-
Aswaja di era
Globalisasi
Memahami Ahlussunnah
wal jamaah (Aswaja) di masa kini tidak saja perlu, tetapi juga penting untuk
menerapkan dan mempertahankan Akidah ke depan. Apalagi di era sekarang ini,
tantangan dari berbagai aliran sesat semakin marak dimana mana, maka pendidikan
keimanan dan akidah harus digalakkan, agar pemahaman tentang aswaja benar-benar
membumi di tengah umat.
Pendidikan
Aswaja atau kita kenal dengan Ke NU An harus di mulai sejak dini di
Madrasah-madrasah di Indonesia. Diharapkan sejak awal, umat ini mengenal
Akidahnya secara benar, sehingga memiliki filter (daya saring) dan Resistensi
(daya tolak) terhadap ancaman dan tantangan dari luar yang terasa semakin
tinggi intensitasnya.
Saat ini
semakin banyak faham agama yang bermunculan umat semakin bingung Aliran mana
yang sesat dan faham mana yang akan selamat, apalagi mereka juga kurang
memahami Ahlussunnah wal Jammaah.
Salah satu
keprihatinan yang terjadi di tengah umat Islam di negeri ini adalah kerancuan
dalam memahami manhaj (Metode berfikir) dan Madzhab Ahlussunnah wal jammaah.
Ahlussunnah wal Jammaah mengakui empat madzhab mayoritas dalam masalah fiqih
yaitu ( Syafi’I, Maliki, Khanafi, dan Hambali ) walaupun kenyataanya di
Indonesia madzhab Syafi’I lah yang di ikuti mayoritas umat Islam.
Dalam Intern
umat Islam Ahlussunnah wal Jammaah sering terjadi gesekan dikarenakan perbedaan
faham dalam sebuah hukum. Padahal perbedaan antar Madzhab itu namnya Ikhtilaf,
yang masih diperbolehkan dan dapat ditoleransi, karena perbedaan terjadi dalam
masalah Furu’iyyah (masalah diluar Akidah), sedangkan perbedaan dalam
Akidah (teolodi dan ideologi) itu disebut Iftiroq (sempalan), tidak bias
diampuni, itu artinya aham Aswaja yang di anut mayoritas Muslimin di Indonesia
sangat berbeda tajam dengan Syi’ah, Alqiyadah Al-Islamiyah, Islam Murni, Islam
Haq, Bahkan Ahmadiyah.
B- Membongkar kesesatan dan kedustaan Ahmadiyah
Sebelum kita
bongkar kesesatan yang ada pada ahmadiyah, tidak salah jika kita mengenal
jemaat yang satu ini, yang bulan bulan ini lagi ngetrend dan banyak dibicarakan
orang, karena sering muncul di media. Ahmadiyah adalah suatu perkumpulan atau
jemaat yang didirikan oleh mirza Ghulam Ahmad di Qodiyan, India tahun 1889,
yang karena perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah
dan ketokohan pendirinya maka berkembanglah dua Aliran yaitu Anjuman Ahmadiyah
(Ahmadiyah Qodiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore) kedua
Aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengikuti ajaran serta faham yang
bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad. Jemaah Ahmadiyah masuk dan berkembang
di Indonesia sejak tahun 1920-an dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah
Qadiyan Departemen Indonesia dan kemudian dinamakan jemaat Ahmadiyah Indonesia
(JAI) yang dikenal dengan Ahmadiyah Qadiyan. Dan gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia
(GIA) yang dikenal dengan Ahmadiyah Lahore. Diantara kesesatan jamaah Ahmadiyah
yaitu: 1- Jemaat ini berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi dan
Rosul setelah Nabi Muhammad SAW. 2- Ahmadiyah mempunyai kitab suci sendiri
bernama “Tadzkirah” yang diturunkan untuk Mirza Ghulam Ahmad sama sucinya
dengan kitab suci Al Quran. 3- Ahmadiyah memutarbalikkan sebagian Ayat-ayat
suci Al Quran kemudian memasukkannya kedalam kitab suci mereka Tadzkirah. 4-
Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri sebagai tempat pelaksanaan Ibadah haji,
yaitu : Rabwah, dan Qadiyan- India. 5- Ahmadiyah selain percaya tiga sendi
keimanan diatas di juga mempunyai sebagian Khalifah sendiri, perhitungan bulan
dan tahun sendiri, dan sebagian syariatnya adalah ; Haram menikah dengan
pasangan diluar Jama’ahnya sendiri.
C- Cara efektif mengatasi ancaman dan tantangan
eksternal terhadap Aswaja di Indonesia.
Penganut
Aswaja di Indonesia kini bagaikan di persimpangan jalan. Mereka dibuat bingung
karena selain tidak memahami Aswaja secara seksama juga dikarenakan ketidak
mampuan mereka mengidentifikasi Aliran-aliran sesat. Sehingga kritik-kritik
mereka yang anti Ahlussunnah wal Jamaah di telan begitu saja, padahal belum
tentu kritik itu benar atau konstruktif, mereka lebih banyak bertujuan
menghapus empat madzhab dsb. berita diberbagai
media juga membuat umat tambah bingung disatu sisi Golongan Ahlussunnah
Wal Jamaah yang ingin kemurnian Islam tetap terjaga dipermasalahkan bahkan dibui
karena melanggar Hak Asasi Manusia, polisi mencari dalang kerusuhan pengerusakan
Ahmadiyah di cikeusik. semua itu mebuat masyarakat semakin bingung dan tambah
bingung seakan akan Ahmadiyah itu benar karena dibela, padahal bukan demikian
adanya.
Nah, disini
diperlukan kewaspadaan yang tinggi dari semua pihak, agar generasi muda kita
tidak mudah dibelokkan dengan cara cara yang sekilas terkesan cerdas namun
kenyataanya merusak.
Berikut Ini
cara yang efektif mengatasi ancaman dan tantangan eksternal terhadap Aswaja
kita :
1- Mengefektifkan pendidikan Aswaja yang memadai krpada generasi
muda agar memiliki Resistensi (daya tahan) yang tinggi terhadap kehadiran
sempalan yang terkadang sulit dideteksi ini
2- Mempererat Ukhuwwah Ormas Islam
3- Segera melakukan Counter (serangan balasan) yang sistematis dan
terencana terhadap upaya dekontruksi (pembongkaran) atas Aswaja atau pelecehan
terhadap Aswaja
4- Menerbitkan Buku-buku yang menyegarkan pemikiran Aswaja,
sehingga dapat menjadi pegangan generasi muda Aswaja ke depan.
Semoga kita selalu
berada pada jalan yang benar jalan yang diridloNYA dan di Ridloi nabiNYA..
ingat Otak boleh jerman tapi Hati tetap yaman (Ahlussunnah Wal jammaah)… Yaa
muqollibal Quluub.. Tsabbit qolby ‘Alaa diinik.. Amin………..
(Oleh :H. Muhammad
Saifullah, diambil dari berbagai Sumber)
Pernah kami publikasikan di Majalah
Inspiratif MTs. Ihyaul Ulum Dukun
ASWAJA YES yang lain MINGGIR