Khutbah idul fitri Terbaru 2023

Khutbah Idul Fitri Tema Ramadhan bulan pembentuk karakter Ummat 

Sahabat Gudang Arab yang dirahmati Allah Hari Raya Fitrah atau lebih dikenal Idul Fitri adalah Hari Raya yang selalu dinanti semua Muslim. saat hari raya kita disunnahkan Sholat ied dan mendengarkan Khutbah. mimin sengaja mendatangkan contoh khutbah kekinian dengan judul :

Ramadhan bulan pembentuk karakter Ummat.




Khutbah Pertama


اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
قاَلَ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَاللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jama’ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Banyak sekali diantara orang orang yang beriman menangis mengiringi tenggelamnya matahari kemarin sore, seiring terbitnya hilal di bulan Syawwal, semua itu karena perpisahan yang kita alami dengan Bulan Ramadhan,perpisahan dengan bulan yang di dalamnya terdapat satu malam, jika kita beribadah di malam itu, maka kita mendapatkan keutamaan ibadah lebih baik daripada ibadah seribu bulan atau lebih dari 83 Tahun. Kita telah berpisah dengan bulan yang penuh Rahmat, bulan yang berisi Ampunan dan pembebasan dari api Neraka. Kita telah ditinggalkan oleh bulan yang didalamnya  Al-Quran diturunkan sebagai pedoman bagi umat manusia.
Tidak ada seorangpun dari kita yang mampu menjamin bahwa kita akan berjumpa lagi dengan Bulan Ramadhan ditahun yang akan datang. Berapa banyak orang-orang yang kita kasihi dan kita sayangi, Orang tua kita, Saudara, Kerabat Tetangga. teman dekat, teman yang biasa duduk duduk dan bersenda gurau, Mereka yang kemarin masih bersama-sama dengan kita, masih berbincang bincang dengan kita, bahkan sampai kita masih bisa  bayangkan canda dan gurauan mereka. Tapi kini, saat ini, di majlis ini, mereka sudah tidak lagi bersama-sama dengan kita. Mereka telah dipanggil Allah terlebih dahulu mereka telah berada di alam baka,.mereka kini sendirian tidak ada sesuatupun  yang dapat menolongnya kecuali amal ibadah yang telah mereka kumpulkan semasa hidup di dunia ini.
 Oleh sebab itu mari kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada kita. Sehingga kita masih bisa  beribadah dibulan ramadhan dengan sempurna dan diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Syawwal bulan kemenangan Ummat Islam, Orang yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah berfirman,

وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Qs. Luqman [31]: 12).
Semoga dengan bersyukur, Allah menambah nikmat-Nya kepada kita semua, sesuai janji-Nya:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs. Ibrahim [14]: 7).

Selanjutnya mari kita Perbanyak Shalawat kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Saw. Dengan Ucapan :
اللهم صل على سيدنا محمد قد ضاقت حيلتي أدركني يا رسول الله
Untuk apa kita bershalawat? Ketahuilah ! Jika di dunia ini kita tidak terlepas dari Bantuan dan pertolongan, Baik pertolongan saudara, kerabat dan para sahabat. Terus bagaimana Nasib kita kelak di akhirat, Akankah mereka menolong kita, sedangkan Allah SWT. Telah Berfirman:
 يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan ayahnya. Dari istri dan anak-anaknya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 34-36).
Mengapa mereka semua melarikan diri dari orang-orang yang mereka kasihi?! Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa berpisah walau hanya sedetik pun. Dalam hal ini Allah SWT. Berfirman
لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 37).
Saat itu semua orang sibuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan langkah kakinya, ayunan tanganya, tatapan matanya, pendengaranya bahkan gerak hatinya. Semua dipertanyakan dan harus ditanggung sendiri sendiri, Pada saat tidak ada seorangpun yang bisa membantu dan menolong. Maka Hanya pertolongan dan syafaat Rasulullah SAW. Lah yang kita harapkan. Oleh sebab itu mari kita perbanyak Shalawat, Berkata seorang Ulama :
كلّ دعاء بين القبول والرّدّ  إلأ الصلاة على النبي مقبولها حتما بدون تردّد
Setiap Do’a ada kalanya dikabulkan ada kalanya tidak, kecuali Sholawat sudah pasti diterimanya
 semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafaat Nabi besar Muhammad SAW kelak, amin ya Robbal’alamin.
اللهُ اَكبَرْ (3×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah
Tujuan dari puasa adalah menciptakan manusia yang bertaqwa. Dan kedudukan manusia di sisi Allah diukur dari ketakwaannya. Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. al-Hujurat [49]: 13).
Manusia dianggap mulia bukan karena Pekerjaanya,hartanya, jabatannya, bukan pula karena bentuk dan rupanya. Rasulullah Saw bersabda:
إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ ، ولا إِلى صُوَرِكمْ ، وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ وأعمالكم

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kamu dan tidak melihat kepada bentuk kamu, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kamu”. (HR.Muslim). yang dimaksud dengan hati dan perbuatan disni adalah Taqwa, dan Janji Allah Swt untuk orang-orang yang takut kepada-Nya sebagaimana firman Allah :
اللهُ اَكبَرْ (3×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …
Didalam Ayat Suci Alqur’an Allah Menjelaskan tentang balasan yang telah di siapkan untuk orang-orang yang bertakwa:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
ال عمران (133)
 
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 33).
Satu bulan penuh kita ditempa dilatih dalam berbagai kebaikan. Bulan Ramadhan yang telah kita lalui bukan hanya untuk menumpuk amal. Akan tetapi bulan pembentukan Karakter membiasakan diri beramal sholeh, agar di bulan-bulan selanjutnya dan yang akan datang kita dapat istiqomah dalam kebaikan dan Beramal Sholeh hingga ajal menjemput kita.
Diantara amal-amal yang Harus kita lestarikan adalah:

Pertama, takut kepada Allah Swt.
Di saat Ramadhan, Orang yang berpuasa amat sangat takut kepada Allah SWT. Untuk Melakukan kehalalan disiang ramadhan saja mereka takut,Kita tidak makan, tidak minum tidak berhubungan intim dengan Isteri dll, apalagi yang dilarang, seperti  melihat  serta membicarakan sesuatu yang haram. Semua larangan Allah Swt tersebut kita tinggalkan selama Ramadhan. Karenanya Mari kita bawa rasa takut itu hingga ajal menjemput kita. Krisis kita saat ini adalah krisis tidak adanya rasa takut kepada Allah Swt. Andai seorang suami takut kepada Allah, maka ia tidak akan menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya. Jika seorang istri takut kepada Allah, ia tidak akan mengkhianati suaminya. Jika seorang anak takut kepada Allah, maka ia tidak akan menjadi anak durhaka yang menyia-nyiakan kedua orang tuanya. Andai rakyat takut kepada Allah, maka tidak akan ada rakyat melawan pemimpin. Andai pemimpin takut kepada Allah, maka tidak akan ada pemimpin yang memakan hak dan mendholimi rakyatnya.

Kedua, berbagi dengan sesama
Dibulan Ramadhan semua yang Berpuasa akan merasakan sakitnya lapar dan dahaga dan biasanya di saat berbuka berbagi makanan baik berupa Tajil di masjid ataupun undangan buka bersama dengan teman dan kerabat. Mari kita jaga semangat berbagi tersebut walau sudah bukan Ramadhan lagi. Saat ini banyak ummat islam yang  tidak memperdulikan Nasib saudaranya yang kelaparan. Apalagi diSaat Wabah Covid-19 yang merupakan Pandemi bagi Masyarakat Dunia menyerang Negara kita, banyak diantara Saudara saudara kita yang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari harinya karena pekerjaanya dibatasi, Marilah kita bantu mereka, ketahuilah bahwa kadar Keimanan seseorang itu diukur dari sikap empatinya teposeliro kepada saudaranya,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
 “Kamu tidak beriman, hingga kamu menyayangi saudaramu seperti menyayangi diri sendiri”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan Orang yang mengaku beriman, tapi tidak mau berbagi, maka diragukan keimanannya,Sebagaimana Hadits :

ليْسَ بالمؤمنِ الذى يبيْتُ شَبْعَاناً وجَارُهُ جائعٌ إلى جَنْبِهِ
 “Bukan orang beriman, orang yang sanggup tidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya di sampingnya dalam keadaan lapar. (HR. al-Hakim).

Ketiga, qiyamullail ( Sholat Malam).
Bangun malam hari biasa amat sangat sulit, tapi selama Ramadhan ini kita pasti bangun malam. Bukan hanya untuk makan sahur. Tapi untuk melaksanakan Qiyamullail. Allah Swt berfirman,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
 “Dan pada sebagian malam hari ber tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Qs. al-Isra’ [17]: 79).
Surga dijanjikan Allah Swt untuk orang yang melaksanakan tahajjud di waktu malam,

أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makanan kepada orang miskin, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang banyak tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat. (HR. at-Tirmidzi).

Keempat, membaca al-Quran.
Ketika  Ramadhan kita berlomba lomba hatamkan al-Quran, jangan sampai setelah Ramadhan kita meninggalkan al-Quran. Karena al-Quran adalah penyembuh hati yang sempit,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ 
 لْلمُؤْمِنِينَ
 “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-Isra’ [17]: 82).
Al-Qur’an juga  penolong  kita di hari kiamat, saat anak dan harta tidak lagi berguna,
إقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
 “Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya”. (HR. Muslim).

Kelima, menyambung Silaturrahim.

Dibulan Ramadhan Setiap malam kita bertemu dengan keluarga, teman dan sahabat. Bisa Dalam Ibadah jamaah solat tarawih atau tadarus di masjid. Hubungan baik dengan keluarga  dan teman dekat yang tidak biasa kita lakukan, kita lakukan dibulan Ramadhan, oleh karenanya mari kita lanjutkan dalam bingkai Silaturrahim yang lain. Hubungan baik dengan sahabat kita lanjutkan dalam Ukhuwwah Islamiyyah. Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
 “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung  tali silaturrahim”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dan sebaliknya, orang-orang yang memutus silaturrahim. Maka Rasulullah Saw memberikan ancaman,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
“tidak akan masuk surga Orang yang memutuskan silaturrahim”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hubungan yang baik dapat mengampuni dosa-dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw,
 Namun Perlu diingat bahwa kita saat ini ada pada masa Pandemi Covid-19 yang mana ada Protokoler yang harus kita lalui, mari Silaturrahmi kita jaga namun dengan cara yang telah dianjurkan guna mencegah Penyebaran Virus Corona.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.Memulai ibadah itu sulit, namun ada yang lebih sulit, yaitu istiqomah dalam ibadah. Sebagaimana sebuah hadits dari rasulullah,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَدِّثْنِي بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ قَالَ قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِم
Sufyan bin Abdillah at-Tsaqafi berkata, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku sesuatu agar aku berpegang teguh dengan itu”. Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah, ‘Tuhanku Allah, kemudian istiqomahlah”. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Allah Swt menjanjikan pahala dan balasan yang besar untuk orang-orang yang istiqomah,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Qs. Fusshilat [41]: 30).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Mari kita lanjutkan Kebaikan yang telah kita laksanakan dibulan Ramadhan di bulan bulan yang lain. semoga Bulan Ramadhan yang telah kita lalui dapat membentuk karakter diri kita kearah yang lebih baik yang diridhai Allah SWT. Dan Semoga Virus Corona atau yang llebih kita kenal dengan Covid-19 secepatnya Musnah dari Bumi Indonesia dan seluruh belahan dunia, sehingga kita dapat beraktifitas deengan Normal kembali, dan yang terpenting Semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT, amin ya Robbal’alamin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْراً، وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ، وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ  سيّدنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى، وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ،اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. 
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً، وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ، وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَر وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url