Sisa umur gunakan untuk ini

ISILAH SISA UMUR KITA DENGAN MENCARI BEKAL AMAL KEBAIKAN


Sobat gudang arab, Waktu terus berjalan. Ia tak akan pernah berhenti, apalagi mundur. Apa yang kita rasakan saat ini belum tentu dapat kita rasakan esok hari. Namun, segala sesuatu yang akan terjadi di masa depan bisa kita persiapkan dari sekarang. Yaitu dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit bekal untuk sesuatu yang tak terduga. Semakin banyak bekal kita, semakin banyak pula kesuksesan yang akan kita raih nantinya.

Kesuksesan yang dimaksud bukanlah kesuksesan di dunia semata, namun juga di akhirat. Bahkan, itulah masa depan sesungguhnya. Kesuksesan manusia benar-benar bisa dilihat ketika sudah berada di akhirat. Sekaya apapun, sepintar apapun, atau sekuasa apapun seseorang di dunia, bila kekal di neraka, apa gunanya?!

Sobat gudang arab, Bukankah kehidupan akhirat adalah kehidupan sebenarnya?! Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ( العنكبوت: 64)

"Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan permainan saja. Sesungguhnya akhirat itulah kehidupan sebenarnya, jika saja mereka mengetahui." (QS. Al 'Ankabut: 64)

Sobat gudang arab, Sadariah setiap tarikan dan desahan nafas kita, saat kita menjalani waktu demi waktu, adalah merupakan langkah menuju kubur. Dan waktu yang kita jalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu sangat ruginya kita apabila kita menjalaninya dengan sesuatu yang tidak berharga.  Kita sia-sia kan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat kita.

Tiada suatu nafas yang terlepas dari kita, melainkan di situ pula ada takdir Allah Azza wa Jalla yang berlaku atas diri kita. Karena itu, hendaklah kita selalu menjaga, agar dalam setiap nafas kita, selalu kita upayakan dengan sekuat tenaga, agar kita tetap berada dalam keimanan dan ketaatan pada-Nya, serta jauh dari maksiat dan perbuatan dosa.

Sobat gudang arab, Banyak orang yang membuang-buang waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa mereka telah menyia-nyiakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi.

Itulah hakikat perjalanan manusia di dunia ini. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dan sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta yang akan dipaparkan kepada Rabb kalian.” (Taisir Al-‘Aliyil Qadir, 4/339)

Sobat gudang arab, Umur bukanlah pemberian cuma-cuma dari Allah Azza wa Jalla. Waktu adalah sesuatu yang terpenting untuk diperhatikan. Jika ia berlalu tak akan mungkin kembali. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap pekan, setiap bulan hingga setiap tahun dari waktu kita berlalu, berarti ajal semakin dekat. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Lihat ash-Shahihah, no. 946)

Sobat gudang arab, Jangan suka menunda-nunda beramal. Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan: “Mumpung masih muda kita puas-puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.” Sungguh betapa kejinya ucapan ini. Apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang? Kalau seandainya dia ditakdirkan panjang, apa ada jaminan dia akan sadar? Atau justru akan bertambah kesesatannya?

Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْـمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لـِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لـِمَوْتِكَ

“Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu menunda beramal di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi, janganlah menunda beramal di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.” (HR. al-Bukhari no. 6416)

Sobat gudang arab,Selagi kesempatan masih diberikan, jangan menunda-nunda lagi. Akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput, betis bertaut dengan betis, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan? Dan ia pun menyesali umur yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang?

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menyiapkan bekal amal terbaik perjalanan menuju akhirat untuk meraih ridlaNYA. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url