Ikuti saja skenarionya

HIDUP BERJALAN DI ATAS WAKTU TERKADANG KITA CUMA PERLU BERSABAR MENJALANINYA


Sobat gudang Arab, Jangan sekalipun kita bersedih ketika kehilangan sesuatu dan jangan membanggakan diri atas apapun yang berhasil kita raih, Allah Azza wa Jalla berfirman,

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

"Agar engkau tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu dan jangan pula terlalu berbangga diri terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah Azza wa Jalla tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."(QS. Al Hadid: 23)

Dari perjalanan waktu, kita bisa belajar mana yang harus diperjuangkan, mana yang harus dipertahankan, mana yang harus dipilih dan mana yang harus diikhlaskan.

Jangan sampai kita memperjuangkan dan mempertahankan sesuatu dengan mati-matian urusan dunia, padahal akhirnya tidak ikut kita bawa mati. Malah sombong dan berbangga dengan apa-apa yang sudah berhasil diraih, bahkan dengan menghalalkan segala cara dalam meraihnya. Naudzubillah min dzalik. Maka belajarlah untuk mengikhlaskan apapun yang hilang dan luput kita raih.

Hidup berjalan di atas waktu. Terkadang kita cuma perlu bersabar menjalaninya. Karena semua yang terikat dengan waktu pasti akan segera berlalu. Terkadang di antara waktu yang kita alami, kita pernah merasa kehilangan sesuatu atau mendapat musibah. Itu hanya perlu waktu dari-Nya untuk menyembuhkannya.

Jangan pernah melemah dalam beramal kebaikan, karena akan sangat bermanfaat bagi bekal kita di kehidupan akhirat kelak.

Sesungguhnya setiap amal kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun akan menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk (dosa) yang pernah kita lakukan. Allah Azza wa Jalla berfirman,

‎إِنَّ الْحَسَنَـاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئـَاتِ 

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk."(QS. Hud: 114)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

وأتبع السيئة الحسنة تمحها

"Iringilah perbuatan dosa keburukan dengan amal kebaikan niscaya akan menghapus dosa keburukan itu."(HR. Ahmad 21354, at-Tirmidzi: 1987)

Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, seringan apapun akan memperberat timbangan pada Yaumul Mizan (hari penimbangan) yang menentukan berat mana amal kebaikan dan keburukan, layak dimasukkan surga ataukah neraka. Allah Azza wa Jalla berfirman,

فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآياتِنَا يَظْلِمُونَ

"Maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."(QS. Al-A'raf: 8-9)

Selagi Allah Azza wa Jalla masih memberikan kesempatan untuk melakukan amal kebaikan maka lakukan dengan sepenuh kemampuan kita. Karena bagaimanapun dunia tempat beramal, dan akhirat adalah ladang perhitungannya...

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senatiasa melakukan amal-amal terbaik sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak untuk meraih ridha-Nya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url