Kesempurnaan yang tidak Sempurna
MENJADI MANUSIA SEMPURNA DENGAN MENYADARI KETIDAKSEMPURNAANNYA
Sobat gudang arab,Berusaha keras untuk mencari kesempurnaan hanya akan membuat hati menjadi tidak pernah tenang. Sulit untuk bersyukur, selalu merasa kurang. Jika sudah berhasil mencapai yang diinginkan, ia akan terus menuju hal lain agar kepuasannya terpenuhi. Padahal, kesempurnaan bukanlah jawaban jika kita ingin hidup bahagia. Lebih baik terima dan syukuri dengan besar hati semua kekurangan dan berterima kasih pada diri sendiri karena sudah kuat hingga saat ini tetap menjaga iman saat tertimpa musibah. Allah Azza wa Jalla berfirman,
مَاۤ أَصَابَ مِن مُّصِیبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن یُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ یَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمࣱ
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-Taghabun:11)
Sebenarnya, sempurna dan ketidaksempurnaan hanyalah ilusi yang dibuat berdasarkan kriteria sendiri. Sehingga rasa terima kasih pada diri dan senantiasa bersyukurlah yang akan membuat hati tenang. Maka dari itu, terima kekurangan diri dan lengkapi dengan kelebihan yang kita miliki.
Saudaraku,Terkadang kita lupa dan khilaf bahwa terlalu mengejar kesempurnaan hanya membuat kita menjauh dari kesempurnaan itu sendiri. Seringkali manusia terobsesi dengan kesempurnaan. Padahal ketidaksempurnaan adalah guru sekaligus sahabat yang baik. Justru dengan ketidaksempurnaan kita bisa menumbuhkan kesadaran bahwa kita membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi dan menyempurnakan sehingga menghargai mereka yang berada di sekitar kita.
Saudaraku,Dengan ketidaksempurnaan yang kita miliki justru kita sempurna menjadi manusia. Manusia yang utuh, sempurna dan paripurna.
Terlebih jika untuk mendapatkan kesempurnaan itu, ada banyak hal berharga yang harus kita korbankan. Teman, keluarga, pencapaian kita sebelumnya, dan kepercayaan orang pada diri kita. Menjadi sempurna itu baik, tetapi lebih sempurna untuk terus menjadi manusia yang lebih baik lagi, dari hari demi hari. Marilah kita menjadi manusia yang sempurna dengan menyadari ketidaksempurnaan kita.
Saudaraku,Menyadari bahwa hidup kita tidaklah sempurna mengajarkan kita untuk berproses lebih baik. Sedang terlalu mengejar kesempurnaan akan mengurangi syukur atas nilai kita sebagai manusia yang memang tak akan pernah bisa merasa sempurna.
Saudaraku,Allah Azza wa Jalla berfirman,
ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُّوحِهِۦ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuhnya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur."(QS. As-Sajdah: 9)
Saudaraku,Demikianlah tabiat manusia, memang sedikit sekali yang bersyukur, Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita bahwa kelengkapan seluruh anggota tubuh kita yang Allah Azza wa Jalla ciptakan hendaknya kita bersyukur, nikmat sehat sehingga mampu beribadah dan aktivitas, belum lagi curahan rejeki yang begitu banyak, tapi ternyata memang sedikit sekali yang bersyukur.
Allah Azza wa Jalla yang Maha Rahman, mengulang-ulang kalimat mulia ini hampir 31 kali dalam Surat Ar-Rahman, tidak kah kita merasa diingatkan dengan itu, artinya dengan segala apapun yang terjadi wajibnya untuk menghindari kufur nikmat. Allah Azza Wa Jalla berfirman,
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman : 77)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa bersyukur atas ketidaksempurnaan yang kita miliki untuk meraih ridha-Nya.
Jangan lupa untuk like subscribe channel kami di YouTube @gudangarab