Contoh Proposal Tesis

Contoh Proposal Tesis Terbaik

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH IHYAUL ULUM DUKUN GRESIK

A- Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan jumlah Madrasah Tsanawiyah yang amat pesat pada lima tahun terakhir menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan di Kabupaten Gresik cukup membanggakan, namun kesadaran masyarakat ini ternyata tidak diimbangi dengan keberadaan perekonomian. Kenaikan harga BBM dikhawatirkan akan menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar  Sembilan Tahun karena penduduk miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.[1].Oleh karena itu harapan satu-satunya adalah pada pemerintah sebagaimana fungsinya sebagai penanggung jawab keberadaan pendidikan di daerahnya, celakanya fenomena ini dibarengi oleh penurunan kemampuan fiskal pemerintah, padahal kewajiban pemerintah terhadap pendidikan terutama pendidikan wajib belajar sembilan tahun harus dapat diatasi, hal itu menyebabkan program perluasan kesempatan belajar dan peningkatan kualitas layanan pendidikan menjadi bersinggungan dengan program pemerintah lainya.
          Sehubungan dengan hal tersebut di atas, meski terjadi keterbatasan anggaran namun program pemerintah tetap diutamakan pada sektor pendidikan, dan pada akhirnya program tentang pendidikan baik tingkat pusat, propinsi maupun daerah hampir menyerap sebagian besar sumberdaya yang ada dan mengalahkan program pemerintah lainya.
          Perhatian pemerintah terhadap pendidikan terutama Madrasah Tsanawiyah memang harus diutamakan, karena UUD 45 maupun UU Sisdiknas mengharuskan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan khususnya wajib belajar sembilan tahun. Salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kewajiban ini adalah dengan mengalokasikan dana BOS, insentif guru, buku perpustakaan, bantuan sarana fisik dan lain sebagainya. lebih ekstrim lagi sebagaimana UU Sisdiknas mewajibkan anggaran pendidikan harus mencapai 25 % dari total anggaran setelah dipotong belanja pegawai, semangat UU ini paling tidak harus terpenuhi paling lambat tahun 2010.
          Di Kabupaten Gresik dalam rangka menyambut amanah UU tersebut diberlakukan sistem bertahap sejak 2004, sehingga pada anggaran tahun 2006 saja Dinas Pendidikan menyerap 62 milyar atau 16% dari APBD dan tahun 2007 dianggarkan 68 milyar atau 17% dari APBD dengan tujuan agar sudah tidak ada lagi anak yang tidak melanjutkan sekolah, atau layanan pendidikan yang tidak berkualitas baik pada sisi fisik maupun non fisik, dengan demikian tidaklah mengherankan jika program perluasan kesempatan belajar dan peningkatan kualitas layanan pendidikan di Kabupaten Gresik mendapatkan prioritas lebih besar dibanding  dengan program pemerintah lainya, sebagai wujud implementasi Wajar 9 tahun.
          Bila berbicara tentang bentuk pendidikan, maka yang terlintas pada benak kita adalah dua hal; pertama, bentuk pendidikan dilihat dari internal organisasi kedua, dilihat dari proses pendidikan, dan dari bentuk yang kedua ini akan muncul banyak sekali macamnya, diantaranya Peningkatan kualitas  pendidikan yang akan coba kita ungkap dalam penelitian ini.
          Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan – khususnya di Indonesia yaitu :
1-   Faktor  Internal: meliputi jajaran pendidikan baik itu departemen pendidkan nasional, dinas pendidikan daerah dan juga sekolah yang berada di garis depan dalam hal ini, interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senatiasa selalu terjaga dengan baik
2-   Faktor Eksternal: adalah masyarakat pada umumnya, dimana masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai obyek dari pada pendidikan.[2]
Dari dua faktor di atas, dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh dua hal, jika kita berpijak pada faktor internal maka disitu ada dualitas struktur yang saling mempengaruhi yaitu departemen pendidikan dan sekolah yang melaksanakan pendidikan, yang mana seharusnya dua-duanya harus saling mendukung. jika kita lihat dari faktor eksternal maka, terjadi dualitas struktur juga, antara masyarakat sebagai kolektivitas dan lembaga pendidikan sebagai individualitas. Dalam Buku Hermeneutikan dan Fenomologi dari Teori Ke Praktek disebutkan, kualitas struktur  juga menjelaskan adanya saling hubungan antara kolektivitas dengan individualitas, antara masyarakat dengan warganya, sebagai subyek pelaku, misal apakah hak dan kewajiban warga terhadap masyarakat, sebaliknya, apa hak dan kewajiban masyarakat terhadap warganya. masyarakat dan warga, lembaga dan anggotanya saling membutuhkan, ada Mutual Dependent antar kolektivitas dengan individualitas. [3]
Pendidikan merupakan  sistem sosial, yang mana pendidikan tidak mungkin akan berkembang jika tidak ada dukungan antara pihak satu dengan pihak yang lainya dalam hal ini pemerintah dengan sekolah, dan atau sekolah dengan masyarakat, Peter Worsley dalam bukunya Introducing Sociology mengatakan : The study of this aspect of education is the study of the education as a social system. We mean by ‘ social system’ the internal organization and processes of education analysed as a coherent unit distinguishable from other part of society.[4] Artinya; pendidikan pada aspek ini adalah sebagai sistem sosial. kita mengartikan ‘social system’ sebagai organisasi dan proses-proses internal dalam pendidikan sebagai unit. Yang dapat membedakanya dari bagian sosial lainya.
Paling tidak dalam upaya perluasan kesempatan belajar dan peningkatan kualitas layanan pendidikan di Kabupaten Gresik ada tiga esensi yang menjadi titik perhatian yaitu; sisi siswa (pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan), sisi guru (peningkatan kesejahteraan dan kemampuan guru), dan sisi fasilitas (bantuan pembangunan fisik maupun sarana pendidikan lainya). Meskipun belum mampu mencukupi kebutuhan semuanya namun setidaknya sudah meringankan beban wali murid dan kebutuhan guru.
          Semangat Pemerintah Kabupaten Gresik dalam hal perluasan kesempatan pendidikan dan kualitas layanan  pendidikan tidak terbatas hanya ditingkat sekolah negeri namun meliputi sekolah swasta, baik formal maupun nonformal secara seimbang. Prinsip pemerintah ini merupakan wujud keadilan distribusi yang dikembangkan oleh Pemerintah Gresik dalam rangka merealisasikan pola pembangunan yang bertumpu pada prinsip membangun Desa Menata Kota, dan Mewujudkan Cita-cita Warga_. Dengan demikian yang dapat merasakan pemerataan pendidikan adalah masyarakat secara umum dan utuh tanpa pandang bulu, baik sekolah atau guru, baik negeri maupun swasta mendapat kesempatan yang sama.
          Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar, pada lima tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelumnya, hal ini terbukti dari kemampuan madrasah dalam memberikan kesempatan belajar terhadap keluarga miskin dan siswa berprestasi yang kurang mampu yang ada di lingkungan sekitar dengan memberikan beasiswa penuh atau setengahnya, kemajuan madrasah ini  juga dapat dilihat dari semakin tingginya usaha yang dilakukan oleh pihak pengelola madrasah dalam melakukan usaha peningkatan kualitas layanan pendidikan di madrasahnya dengan memilihkan guru-guru, pegawai administrasi serta pembantu umum dari orang-orang yang kompeten di bidangnya, berikut adalah tabel gambaran dari sebagian guru dan mata pelajaran yang diajarkan :
NO
NAMA
JABATAN
IJASAH TERAHIR
JURUSAN
MP.YANG DIAJARKAN
1
Zainul Arifin
Guru
S1
P. Agama Islam
Aqidah Ahlak
2
Luklukatul M.
Guru
S1
Bahasa &sastra
B. Indonesia
3
Zarul Khozin
Guru
D2
Fisika
IPA
4
Zainul Ma’arif
Guru
S1
PPKN
PPKN
5
Suwadi
Guru
S1
Matematika
Matematika
6
Sunyoto Djawi
Guru
S1
B. Inggris
Bhs.Inggris
7
Abdur Rohim
Guru
S1
Biologi
IPA
8
M. Mahdi
Guru
S1
Geografi
IPS
9
Imam Ghozali
Guru
S1
Sastra arab
Bhs. Arab
10
M. Dlofir
Guru
S1
PDU
Penjaskes
11
Andi Salam
Guru
S1
P. Agama Islam
Quran Hadits
12
Maziyah Ms.
Guru
D3
P. Agama Islam
SKI
13
Moh. Arif
Guru
S1
P. Agama Islam
Fikih
         
Kondisi inilah yang cukup menarik untuk diteliti, Sardjono menyatakan; bahwa faktor input sebagai komponen kualitas sekolah adalah besarnya kelas sekolah, guru, buku pelajaran, situasi belajar mengajar dan kurikulum, manajemen sekolah, dan lingkungan keluarga. Adapun proses serta out-put pendidikan yang menjadi indikator kualitas pendidikan adalah partisipasi sekolah, efisiensi internal, prestasi belajar kognitif dan afektif.
          Sesuai dengan latar belakang diatas, maka timbul satu pertanyaan, apakah kemajuan yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum ada kaitanya dengan bantuan pemerintah yang telah diberikan?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perlu diadakan penelitian.

B- Rumusan Masalah
          Sesuai dengan latar belakang diatas, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peningkatan kualitas layanan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Dan agar pelaksanaan penelitian ini lebih fokus dan lebih akurat sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi tujuan penelitian ini, maka kami mengajukan beberapa permasalahan dalam bentuk pertanyaaan, sebagaimana berikut;
1- Bagaimanakah keberadaan layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik ?
2- Bagaimanakah upaya Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun dalam memanfaatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gresik terkait dengan dana yang telah diterima.
3-   Apakah adanya bantuan pemerintah mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
4-   Apakah kendala dan solusi yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

C- Penjelasan Masalah
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami penelitian ini,  disini akan dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan rumusan masalah yang digunakan secara operasional dalam penelitian ini:
1-  Kebaradaan layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik, di dalamnya akan dibahas tentang, pendidikan guru dan karyawan, serta kesejahteraan guru.
2-  Upaya Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam memanfaatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gresik terkait dengan dana yang telah diterima, maksudnya adalah upaya-upaya yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan (masih menjadi program) pihak madrasah dalam kaitanya dengan pemenfaatan bantuan yang telah diterima dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
3-  Apakah adanya bantuan pemerintah mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di MTs Ihyaul Ulum. Maksudnya adalah apakah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik benar-benar dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan di MTs. tersebut
4-  kendala dan solusi yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Di dalamnya akan dibahas tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh MTs. Ihyaul Ulum Dukun Dukun gresik terkait dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan yang diberikan, misalnya apabila terjadi disfungsional pada guru, pegawai administrasi dan pembantu umum serta solusi yang diberikan.

D- Tujuan Penelitian
          Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka wujud tri darma perguruan tinggi dalam rangka pelaksanaan penelitian dan sumbangsih terhadap kebijakan pemerintah terhadap pendidikan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan:
a-    Mendapatkan gambaran tentang layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun  Gresik.
b-   Mengetahui manfaat dan ketepatan program bantuan pemerintah terhadap peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun  Gresik.
c-    Memperoleh data tentang perkembangan dan peningkatan layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun  Gresik
d-   Memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik terkait dengan peningkatan layanan pendidikan serta solusinya.

E-   Manfaat hasil penelitian
a- Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam rangka membangun model pendidikan menengah yang berkualitas di MTs. Ihyaul Ulum Dukun  Gresik
b- Bermanfaat sebagai data awal untuk evaluasi, dalam rangka merumuskan kebijakan pemerintah lebih lanjutnya.
c-    Bermanfaat sebagai acuan untuk perkembangan dan peningkatan layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun  Gresik.     

F-  Kajian Pustaka
Pembahasan dan kajian tentang layanan pendidikan telah banyak dibahas dalam buku atau tesis, akan tetapi belum ada satupun buku atau tesis yang secara spesifik membahas tentang peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukunanyar Dukun  Gresik.
Adapun buku-buku maupun media yang berhubungan dengan layanan pendidikan dan penelitian yang dilakukan di Mts. Ihyaul Ulum Dukun antara lain :
1-   Departemen Pendidikan Nasional 2002 _ Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun_ Jakarta. Buku ini membahas tentang, program-program pemerintah tentang WAJAR DIKDAS sembilan tahun, dibahas juga di dalamnya tentang bentuk-bentuk bantuan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan.
2-   Kartasasmita, Ginanjar, Pembangunan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 2002. Buku ini menawarkan tentang, bentuk-bentuk dan cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam kaitanya dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan yang ada di Indonesia, dibahas juga didalamnya tentang jenis-jenis bantuan pemerintah yang telah di laksanakan dalam kaitanya dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan tersebut.
3-   Furhan Arif, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia (anatomi keberadaan madrasah dan PTAI), buku ini menawarkan berbagai variasi topik seputar strategi pengembangan kualitas madrasah dan perguruan tinggi Islam, salah satu hal yang menarik yang ditawarkan dalam buku ini adalah integrasi konsep manajemen dalam peningkatan mutu layanan madrasah. Secara umum buku ini menyampaikan pesan bahwa pengelompokan lembaga pendidikan Islam,(madrasah ) harus ditransformasikan lebih kontributif sehingga tune in dengan kebutuhan masyarakat.
4-   Www. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia. Di dalamnya membahas tentang bentuk-bentuk pendidikan di negara kita, dibahas pula di dalamnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia.
5-   Rosyidah Inayatur, Pengaruh Reinforcement (pemberian penguatan) terhadap motivasi belajar Pendidikan Islam siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang keberadaan penguatan pembelajaran dari guru MTs. Ihyaul Ulum, keberadaan motivasi guru terhadap siswa di MTs. Ihyaul Ulum, serta di jelaskan di dalamnya bahwa penguatan pembelajaran yang diberikan oleh guru di MTs. Tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa disana.
H- Metode Penelitian
     1- Jenis Penelitian
Ditinjau dari tempatnya, penelitian ini disebut penelitian kancah (lapangan). ditinjau dari pelaksanaanya, penelitian ini termasuk jenis penelitian non experimental (dilakukan tanpa experimen). dilihat dari datanya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif (Descriptive research) karena mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat sistematis dan akurat[6]. Salah satu langkah yang harus ditempuh oleh peneliti ketika melakikan penelitian adalah, mendesain metode penelitian yang hendak digunakantermasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, tehnik sampling, menentukan instrumen pengumpulan, dan menganalisa data[7]. Dilihat dari fokusnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif (qualitative research), karena tujuanya adalah memahami fenomena sosial bukan sekedar menjelaskanya.
     2- Jenis Data
 
3-   Sumber Data
Adapun sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah, pegawai administrasi dan pembantu umum, dokumentasi/catatan yang ada, siswa, wali murid dan staf guru MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
4- Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik Pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
a-    Wawancara mendalam (Deep Interview) untuk mengumpulkan data tentang secara lisan, mendalam dari kepala sekolah, siswa, kommite sekolah, guru, dan karyawan-karyawan lainya untuk memperoleh data tentang gambaran yang mendalam tentang obyek penelitian dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
b-    Studi dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang materi. di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti, buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Menurut Arikunto, metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang kepengurusan, program kerja, inventarisasi dan lain-lain. caranya dengan mencatat semua informasi atau data-data laporan dari dokumen-dokumen serta kegiatan yang terjadi di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
c-    Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Metodology Research I observasi adalah, pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini didapat dengan mudah dan sederhana karena tidak begitu banyak menuntut obyek yang diobservasi, sehingga aktifitas-aktifitas terletak pada observer itu sendiri, sebagai sumber data dari metode ini adalah lokasi, sarana prasarana, pelayanan guru dan siswa, serta inventarisasi yang dimiliki oleh MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
Metode observasi yang dimaksud adalah observasi dalam pengertian sempit, yakni mengamati secara langsung kepada obyek dan juga mencatat hal-hal yang terdapat pada obyek itu sendiri, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan yang khusus diadakan[11],  diantaranya adalah data-data tentang lokasi gedung sekolah, sarana prasarana dan perlengkapan yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan, dimana observer hanya berperan sebagai pengamat saja tanpa mengambil bagian/melibatkan diri di dalamnya.
4-   Keabsahan Data atau Konsep Kebenaran
Dalam metodologi penelitian kita sering diperkenalkan konsep obyektivitas, realibilitas, dan validitas. Dasar berfikir posivistik dalam upaya mencari kebenaran dilandaskan pada besar kecilnya frekuensi kejadian atau variasi obyek. Dalam positivisme, pengujian ketiganya melandaskan pada dua hal tersebut, dan ketiganya dipakai sebagai ukuran apakah sesuatu penelitian itu berkualitas tinggi atau tidak. Penelitian kualitatif mengejar kebenaran lewat diketemukan sumber terpercaya sehingga hal yang hakiki, yang intrinsik, yang esensial dapat diketemukan[12]
I- Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam tesis ini diklasifikasikan menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub-sub bab yang saling berkaitan, sehingga antara yang satu dengan yang lainya tidak dapat saling melepaskan, hal ini dimaksudkan agar permasalahan-permasalahan yang dirumuskan dapat terjawab secara tuntas, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :
BAB I
              Pada bab ini dipaparkan hal-hal yang melatar belakangi diadakanya Penelitian ini, di dalamnya dibahas tentang permasalahan yang ada di madrasah- madrasah maupun Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Gresik serta kondisi pendidikan yang ada di dalamnya penulis dalam hal ini mengambil studi kasus di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik, tujuan penelitian menjadi bahasan selanjutnya. Metode penelitian dirancang sedemikian rupa berdasarkan permasalahan yang akan diteliti. Kemudian, sistematika pembahasan dikemukakan, dengan tujuan untuk memudahkan penulisan.
BAB II
Fokus bahasan dalam bab ini pada kajian teori. di dalamnya  diuraikan tentang isu layanan pendidikan, efek layanan kualitas pendidikan terhadap prestasi belajar, gaji guru dan kualitas layanan pendidikan, serta dijelaskan pula dalam bab ini tentang program BOS serta pendamping BOS yang ada di Kabupaten Gresik.
BAB III
Dalam bab ini secara khusus dipaparkan tentang data-data di lapangan dan temuan temuan dalam penelitian ini. Dalam hal ini akan dipaparkan tentang gambaran secara umum tentang MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik kondisi fisik dan lingkunganya.
BAB IV :
Pembahasan dari paparan dan temuan yang telah berhasil dihimpun dianalisa dalam bab ini poin-poin yang akan dibahas adalah peningkatan layanan kualitas pendidikan di Mts. Ihyaul Ulum Dukun Gresik, kendala-kendala yang dihadapi sekolah ini, apabila  terjadi disfungsional pada SDM (guru-guru, pegawai administrasi dan pembantu umum), sekaligus usaha-usaha yang sudah dan sedang dilakukan untuk mengatasinya.
BAB V
Pada bagian ini penelitian di akhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan jawaban atas masalah-masalah penelitian yang diajukan serta saran-saran konstruktif.



DAFTAR PUSTAKA

Affandi, A., Khozin. Hermeneutika dan Fenomologi dari Teori ke Praktek.   Surabaya : Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2007.
Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 1993.
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teori dan  Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 1993.
Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia, 2002.
Departemen Pendidikan Nasiaonal dan Departemen Agama, Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah(BOS) dan BOS Buku. Jakarta : Depdiknas, 2006.
Dinas P & K Kabupaten Gresik. Grand Policy P & K Gresik tahun 2005 – 2014. Gresik : 2004.
Departemen Pendidikan Nasional. Penuntasan wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Jakarta 2002.
Furchan, Arief. Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia (anatomi keberadaan madrasah dan PTAI). (Yogyakarta : Gama Media, 2004.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research I. Yogyakarta : Andy Offset, 1993.
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin, 2000.
Rianto, Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC., 2001.
Sukardi. Metodologi Penelitian pendidikan (kompetensi dan prakteknya). Jakarta:  Bumi Akasara, 2003
Worsley, Peter. Introducing Sociologi. England : Penguin Books Ltd, 1970.
Www. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia.




[1]  Departemen Pendidikan Nasional & Departemen Agama, Buku Panduan BOS dan BOS BUKU (Jakarta: Depdiknas 2006), 3.
[2] Www. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia
[3]  A.Khozin Affandi, Hermeneutika dan Fenomologi dari Teori ke Praktek (Surabaya : Pascasarjana IAIN Sunan Ampel 2007), 124.
[4]  Peter Worsley, Introducing Sociologi (England : Penguin Books Ltd., 1970), 180.
[5]  Beliau adalah adik DR. KH. Drs Robbach Ma’shum MM. Bupati Gresik, Putra dari KH. Ma’shum Sufyan Pendiri Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, beliau juga menjabat sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Ihyaul ulum Dukun Gresik.
[6]  Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti kualitatif ( Bandung : Pustaka Setia,2002), 41.
[7]  Sukardi, Metodologi Penelitian pendidikan (kompetensi dan prakteknya), (Jakarta:  Bumi Akasara, 2003), 159.
[8]   Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teori atau Praktek   (Jakarta : Rineka Cipta,1992), 91.
[9]   Ibid, 102. pondok-arab.blogspot.com
[10] Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta,1993), 116.
[11]  Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2001), 96.
[12]  Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : Rake Sarasin,   2000),53-54.
     
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url