Contoh Proposal Tesis
Contoh Proposal Tesis Terbaik
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH IHYAUL ULUM DUKUN GRESIK
A- Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan
jumlah Madrasah Tsanawiyah yang amat pesat pada lima tahun terakhir menunjukkan
tingkat kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan di Kabupaten Gresik
cukup membanggakan, namun kesadaran masyarakat ini ternyata tidak diimbangi
dengan keberadaan perekonomian. Kenaikan harga BBM dikhawatirkan akan
menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat
menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun karena penduduk miskin akan
semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.[1].Oleh
karena itu harapan satu-satunya adalah pada pemerintah sebagaimana fungsinya
sebagai penanggung jawab keberadaan pendidikan di daerahnya, celakanya fenomena
ini dibarengi oleh penurunan kemampuan fiskal pemerintah, padahal kewajiban pemerintah
terhadap pendidikan terutama pendidikan wajib belajar sembilan tahun harus
dapat diatasi, hal itu menyebabkan program perluasan kesempatan belajar dan
peningkatan kualitas layanan pendidikan menjadi bersinggungan dengan program
pemerintah lainya.
Sehubungan dengan hal tersebut di
atas, meski terjadi keterbatasan anggaran namun program pemerintah tetap
diutamakan pada sektor pendidikan, dan pada akhirnya program tentang pendidikan
baik tingkat pusat, propinsi maupun daerah hampir menyerap sebagian besar
sumberdaya yang ada dan mengalahkan program pemerintah lainya.
Perhatian pemerintah terhadap
pendidikan terutama Madrasah Tsanawiyah memang harus diutamakan, karena UUD 45
maupun UU Sisdiknas mengharuskan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan
khususnya wajib belajar sembilan tahun. Salah satu upaya pemerintah untuk
memenuhi kewajiban ini adalah dengan mengalokasikan dana BOS, insentif guru,
buku perpustakaan, bantuan sarana fisik dan lain sebagainya. lebih ekstrim lagi
sebagaimana UU Sisdiknas mewajibkan anggaran pendidikan harus mencapai 25 %
dari total anggaran setelah dipotong belanja pegawai, semangat UU ini paling
tidak harus terpenuhi paling lambat tahun 2010.
Di Kabupaten
Gresik dalam rangka menyambut amanah UU tersebut diberlakukan sistem bertahap
sejak 2004, sehingga pada anggaran tahun 2006 saja Dinas Pendidikan menyerap 62
milyar atau 16% dari APBD dan tahun 2007 dianggarkan 68 milyar atau 17% dari
APBD dengan tujuan agar sudah tidak ada lagi anak yang tidak melanjutkan
sekolah, atau layanan pendidikan yang tidak berkualitas baik pada sisi fisik
maupun non fisik, dengan demikian tidaklah mengherankan jika program perluasan
kesempatan belajar dan peningkatan kualitas layanan pendidikan di Kabupaten
Gresik mendapatkan prioritas lebih besar dibanding dengan program pemerintah lainya, sebagai
wujud implementasi Wajar 9 tahun.
Bila
berbicara tentang bentuk pendidikan, maka yang terlintas pada benak kita adalah
dua hal; pertama, bentuk pendidikan dilihat dari internal organisasi kedua, dilihat
dari proses pendidikan, dan dari bentuk yang kedua ini akan muncul banyak
sekali macamnya, diantaranya Peningkatan kualitas pendidikan yang akan coba kita ungkap dalam
penelitian ini.
Ada 2 (dua)
faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan – khususnya di Indonesia yaitu :
1-
Faktor Internal:
meliputi jajaran pendidikan baik itu departemen pendidkan nasional, dinas
pendidikan daerah dan juga sekolah yang berada di garis depan dalam hal ini,
interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan
senatiasa selalu terjaga dengan baik
2-
Faktor Eksternal: adalah masyarakat pada umumnya, dimana
masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya
pendidikan yaitu sebagai obyek dari pada pendidikan.[2]
Dari dua faktor di atas, dapat
kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh dua hal,
jika kita berpijak pada faktor internal maka disitu ada dualitas struktur yang
saling mempengaruhi yaitu departemen pendidikan dan sekolah yang melaksanakan
pendidikan, yang mana seharusnya dua-duanya harus saling mendukung. jika kita
lihat dari faktor eksternal maka, terjadi dualitas struktur juga, antara
masyarakat sebagai kolektivitas dan lembaga pendidikan sebagai individualitas.
Dalam Buku Hermeneutikan dan Fenomologi dari Teori Ke Praktek disebutkan,
kualitas struktur juga menjelaskan
adanya saling hubungan antara kolektivitas dengan individualitas, antara
masyarakat dengan warganya, sebagai subyek pelaku, misal apakah hak dan
kewajiban warga terhadap masyarakat, sebaliknya, apa hak dan kewajiban
masyarakat terhadap warganya. masyarakat dan warga, lembaga dan anggotanya
saling membutuhkan, ada Mutual Dependent antar kolektivitas dengan
individualitas. [3]
Pendidikan merupakan sistem sosial, yang mana pendidikan tidak
mungkin akan berkembang jika tidak ada dukungan antara pihak satu dengan pihak
yang lainya dalam hal ini pemerintah dengan sekolah, dan atau sekolah dengan
masyarakat, Peter Worsley dalam bukunya Introducing Sociology mengatakan
: The study of this aspect of education is the study of the education as a
social system. We mean by ‘ social system’ the internal organization and
processes of education analysed as a coherent unit distinguishable from other
part of society.[4] Artinya; pendidikan pada aspek ini adalah
sebagai sistem sosial. kita mengartikan ‘social system’ sebagai
organisasi dan proses-proses internal dalam pendidikan sebagai unit. Yang dapat
membedakanya dari bagian sosial lainya.
Paling tidak dalam
upaya perluasan kesempatan belajar dan peningkatan kualitas layanan pendidikan
di Kabupaten Gresik ada tiga esensi yang menjadi titik perhatian yaitu; sisi
siswa (pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan), sisi guru (peningkatan
kesejahteraan dan kemampuan guru), dan sisi fasilitas (bantuan pembangunan
fisik maupun sarana pendidikan lainya). Meskipun belum mampu mencukupi
kebutuhan semuanya namun setidaknya sudah meringankan beban wali murid dan
kebutuhan guru.
Semangat
Pemerintah Kabupaten Gresik dalam hal perluasan kesempatan pendidikan dan
kualitas layanan pendidikan tidak
terbatas hanya ditingkat sekolah negeri namun meliputi sekolah swasta, baik
formal maupun nonformal secara seimbang. Prinsip pemerintah ini merupakan wujud
keadilan distribusi yang dikembangkan oleh Pemerintah Gresik dalam rangka
merealisasikan pola pembangunan yang bertumpu pada prinsip membangun Desa
Menata Kota, dan Mewujudkan Cita-cita Warga_. Dengan demikian yang dapat
merasakan pemerataan pendidikan adalah masyarakat secara umum dan utuh tanpa
pandang bulu, baik sekolah atau guru, baik negeri maupun swasta mendapat
kesempatan yang sama.
Madrasah
Tsanawiyah Ihyaul Ulum sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar, pada lima
tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
sebelumnya, hal ini terbukti dari kemampuan madrasah dalam memberikan
kesempatan belajar terhadap keluarga miskin dan siswa berprestasi yang kurang
mampu yang ada di lingkungan sekitar dengan memberikan beasiswa penuh atau
setengahnya, kemajuan madrasah ini juga
dapat dilihat dari semakin tingginya usaha yang dilakukan oleh pihak pengelola
madrasah dalam melakukan usaha peningkatan kualitas layanan pendidikan di
madrasahnya dengan memilihkan guru-guru, pegawai administrasi serta pembantu
umum dari orang-orang yang kompeten di bidangnya, berikut adalah tabel gambaran
dari sebagian guru dan mata pelajaran yang diajarkan :
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
IJASAH
TERAHIR
|
JURUSAN
|
MP.YANG DIAJARKAN
|
1
|
Zainul Arifin
|
Guru
|
S1
|
P. Agama Islam
|
Aqidah Ahlak
|
2
|
Luklukatul M.
|
Guru
|
S1
|
Bahasa &sastra
|
B. Indonesia
|
3
|
Zarul Khozin
|
Guru
|
D2
|
Fisika
|
IPA
|
4
|
Zainul Ma’arif
|
Guru
|
S1
|
PPKN
|
PPKN
|
5
|
Suwadi
|
Guru
|
S1
|
Matematika
|
Matematika
|
6
|
Sunyoto Djawi
|
Guru
|
S1
|
B. Inggris
|
Bhs.Inggris
|
7
|
Abdur Rohim
|
Guru
|
S1
|
Biologi
|
IPA
|
8
|
M. Mahdi
|
Guru
|
S1
|
Geografi
|
IPS
|
9
|
Imam Ghozali
|
Guru
|
S1
|
Sastra arab
|
Bhs. Arab
|
10
|
M. Dlofir
|
Guru
|
S1
|
PDU
|
Penjaskes
|
11
|
Andi Salam
|
Guru
|
S1
|
P. Agama Islam
|
Quran Hadits
|
12
|
Maziyah Ms.
|
Guru
|
D3
|
P. Agama Islam
|
SKI
|
13
|
Moh. Arif
|
Guru
|
S1
|
P. Agama Islam
|
Fikih
|
MTs. Ihyaul Ulum mempunyai gedung baru dengan
14 lokal yang mana kesemua lokal itu akan difungsikan sebagai kelas belajar,
sebagaimana keterangan yang diberikan oleh KH. Sa’dan Maftuh BA.[5],
beliau juga menambahkan selain pembangunan sarana fisik, sarana dan prasarana
lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan juga menjadi prioritas utama,
tiap kelas akan dilengkapi dengan audio visual (televisi, VCD dan speker),
perpustakaan pun dilengkapi dengan aneka macam buku, baik buku mata pelajaran
maupun buku-buku bacaan umum.
Kondisi inilah yang cukup
menarik untuk diteliti, Sardjono menyatakan; bahwa faktor input sebagai
komponen kualitas sekolah adalah besarnya kelas sekolah, guru, buku pelajaran,
situasi belajar mengajar dan kurikulum, manajemen sekolah, dan lingkungan
keluarga. Adapun proses serta out-put pendidikan yang menjadi indikator
kualitas pendidikan adalah partisipasi sekolah, efisiensi internal, prestasi
belajar kognitif dan afektif.
Sesuai
dengan latar belakang diatas, maka timbul satu pertanyaan, apakah kemajuan yang
terjadi di Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum ada kaitanya dengan bantuan
pemerintah yang telah diberikan?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perlu
diadakan penelitian.
B- Rumusan Masalah
Sesuai
dengan latar belakang diatas, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
peningkatan kualitas layanan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum
Dukun Gresik. Dan agar pelaksanaan penelitian ini lebih fokus dan lebih akurat
sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi tujuan penelitian ini, maka kami
mengajukan beberapa permasalahan dalam bentuk pertanyaaan, sebagaimana berikut;
1- Bagaimanakah keberadaan layanan pendidikan di MTs. Ihyaul
Ulum Dukun Gresik ?
2- Bagaimanakah upaya
Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun dalam memanfaatkan bantuan dari
Pemerintah Kabupaten Gresik terkait dengan dana yang telah diterima.
3-
Apakah adanya bantuan pemerintah mampu meningkatkan kualitas
layanan pendidikan di MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
4-
Apakah kendala dan solusi yang dilakukan oleh Madrasah
Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam meningkatkan kualitas layanan
pendidikan.
C-
Penjelasan Masalah
Untuk menghindari
kesalahan dalam memahami penelitian ini,
disini akan dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan rumusan masalah
yang digunakan secara operasional dalam penelitian ini:
1- Kebaradaan layanan
pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik, di dalamnya akan dibahas tentang,
pendidikan guru dan karyawan, serta kesejahteraan guru.
2- Upaya Madrasah
Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam memanfaatkan bantuan dari Pemerintah
Kabupaten Gresik terkait dengan dana yang telah diterima, maksudnya adalah
upaya-upaya yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan (masih menjadi
program) pihak madrasah dalam kaitanya dengan pemenfaatan bantuan yang telah
diterima dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
3- Apakah adanya
bantuan pemerintah mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di MTs Ihyaul
Ulum. Maksudnya adalah apakah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada MTs
Ihyaul Ulum Dukun Gresik benar-benar dapat meningkatkan kualitas layanan
pendidikan di MTs. tersebut
4- kendala dan solusi
yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Di dalamnya akan dibahas tentang
kendala-kendala yang dihadapi oleh MTs. Ihyaul Ulum Dukun Dukun gresik terkait
dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan yang diberikan, misalnya apabila
terjadi disfungsional pada guru, pegawai administrasi dan pembantu umum serta
solusi yang diberikan.
D-
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam
rangka wujud tri darma perguruan tinggi dalam rangka pelaksanaan penelitian dan
sumbangsih terhadap kebijakan pemerintah terhadap pendidikan, oleh karena itu
penelitian ini bertujuan:
a-
Mendapatkan gambaran tentang layanan pendidikan di MTs.
Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
b-
Mengetahui manfaat dan ketepatan program bantuan pemerintah
terhadap peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
c-
Memperoleh data tentang perkembangan dan peningkatan layanan
pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun
Gresik
d-
Memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi
oleh MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik terkait dengan peningkatan layanan
pendidikan serta solusinya.
E- Manfaat hasil penelitian
a- Penelitian ini
diharapkan bermanfaat dalam rangka membangun model pendidikan menengah yang
berkualitas di MTs. Ihyaul Ulum Dukun
Gresik
b-
Bermanfaat sebagai data awal untuk
evaluasi, dalam rangka merumuskan kebijakan pemerintah lebih lanjutnya.
c-
Bermanfaat sebagai acuan untuk perkembangan dan peningkatan
layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukun
Gresik.
F- Kajian Pustaka
Pembahasan dan kajian tentang
layanan pendidikan telah banyak dibahas dalam buku atau tesis, akan tetapi
belum ada satupun buku atau tesis yang secara spesifik membahas tentang
peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs. Ihyaul Ulum Dukunanyar
Dukun Gresik.
Adapun buku-buku maupun media
yang berhubungan dengan layanan pendidikan dan penelitian yang dilakukan di
Mts. Ihyaul Ulum Dukun antara lain :
1-
Departemen Pendidikan Nasional 2002 _ Penuntasan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun_ Jakarta. Buku ini membahas tentang,
program-program pemerintah tentang WAJAR DIKDAS sembilan tahun, dibahas juga di
dalamnya tentang bentuk-bentuk bantuan pemerintah yang berhubungan dengan
peningkatan kualitas pendidikan.
2-
Kartasasmita, Ginanjar, Pembangunan Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta 2002. Buku ini menawarkan tentang, bentuk-bentuk dan
cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam kaitanya dengan peningkatan
kualitas layanan pendidikan yang ada di Indonesia, dibahas juga didalamnya
tentang jenis-jenis bantuan pemerintah yang telah di laksanakan dalam kaitanya
dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan tersebut.
3-
Furhan Arif, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia
(anatomi keberadaan madrasah dan PTAI), buku ini menawarkan berbagai
variasi topik seputar strategi pengembangan kualitas madrasah dan perguruan
tinggi Islam, salah satu hal yang menarik yang ditawarkan dalam buku ini adalah
integrasi konsep manajemen dalam peningkatan mutu layanan madrasah. Secara umum
buku ini menyampaikan pesan bahwa pengelompokan lembaga pendidikan
Islam,(madrasah ) harus ditransformasikan lebih kontributif sehingga tune in
dengan kebutuhan masyarakat.
4-
Www. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa
Indonesia. Di dalamnya membahas tentang bentuk-bentuk pendidikan di negara
kita, dibahas pula di dalamnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
pendidikan di Indonesia.
5-
Rosyidah Inayatur, Pengaruh Reinforcement (pemberian
penguatan) terhadap motivasi belajar Pendidikan Islam siswa kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Dalam penelitian ini dijelaskan
tentang keberadaan penguatan pembelajaran dari guru MTs. Ihyaul Ulum,
keberadaan motivasi guru terhadap siswa di MTs. Ihyaul Ulum, serta di jelaskan
di dalamnya bahwa penguatan pembelajaran yang diberikan oleh guru di MTs.
Tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa disana.
H- Metode Penelitian
1- Jenis Penelitian
Ditinjau dari tempatnya, penelitian ini disebut penelitian kancah
(lapangan). ditinjau dari pelaksanaanya, penelitian ini termasuk jenis
penelitian non experimental (dilakukan tanpa experimen). dilihat dari datanya,
penelitian ini termasuk penelitian deskriptif (Descriptive research)
karena mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat
sistematis dan akurat[6].
Salah satu langkah yang harus ditempuh oleh peneliti ketika melakikan
penelitian adalah, mendesain metode penelitian yang hendak digunakantermasuk
dalam hal ini menentukan populasi, sampel, tehnik sampling, menentukan
instrumen pengumpulan, dan menganalisa data[7].
Dilihat dari fokusnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif (qualitative
research), karena tujuanya adalah memahami fenomena sosial bukan sekedar
menjelaskanya.
2- Jenis Data
Data adalah pencatatan peneliti, baik berupa fakta atau langka.[8] adapun data primer dari penelitian ini adalah
wawancara, dokumen-dokumen dan buku panduan tentang Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), BOS buku dan buku tentang layanan pendidikan. sedangkan data sekunder
dari penelitian ini adalah pendapat para pakar berkaitan dengan layanan pendidikan
dan BOS serta BOS buku yang ada dalam jurnal, makalah, majalah, dan surat
kabar.
3-
Sumber Data
Sumber data adalah
subyek darimana data diperoleh.[9] sumber data didefinisikan sebagai benda, hal
atau orang, tempat peneliti mengamati, membaca dan bertanya tentang data.[10]
Adapun sumber data
dari penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah, pegawai administrasi
dan pembantu umum, dokumentasi/catatan yang ada, siswa, wali murid dan staf
guru MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
4- Tehnik
Pengumpulan Data
Tehnik Pengumpulan
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
a-
Wawancara mendalam (Deep Interview) untuk
mengumpulkan data tentang secara lisan, mendalam dari kepala sekolah, siswa,
kommite sekolah, guru, dan karyawan-karyawan lainya untuk memperoleh data
tentang gambaran yang mendalam tentang obyek penelitian dan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan di MTs.
Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
b-
Studi dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang materi. di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti, buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan sebagainya.
Menurut Arikunto,
metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang kepengurusan, program
kerja, inventarisasi dan lain-lain. caranya dengan mencatat semua informasi
atau data-data laporan dari dokumen-dokumen serta kegiatan yang terjadi di MTs.
Ihyaul Ulum Dukun Gresik.
c-
Observasi
Menurut Sutrisno
Hadi dalam bukunya Metodology Research I observasi adalah, pengamatan
dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini
didapat dengan mudah dan sederhana karena tidak begitu banyak menuntut obyek
yang diobservasi, sehingga aktifitas-aktifitas terletak pada observer itu
sendiri, sebagai sumber data dari metode ini adalah lokasi, sarana prasarana,
pelayanan guru dan siswa, serta inventarisasi yang dimiliki oleh MTs. Ihyaul
Ulum Dukun Gresik.
Metode observasi
yang dimaksud adalah observasi dalam pengertian sempit, yakni mengamati secara
langsung kepada obyek dan juga mencatat hal-hal yang terdapat pada obyek itu
sendiri, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun
dilakukan di dalam situasi buatan yang khusus diadakan[11], diantaranya adalah data-data tentang lokasi
gedung sekolah, sarana prasarana dan perlengkapan yang ada.
Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan, dimana observer hanya
berperan sebagai pengamat saja tanpa mengambil bagian/melibatkan diri di
dalamnya.
4-
Keabsahan Data atau Konsep Kebenaran
Dalam
metodologi penelitian kita sering diperkenalkan konsep obyektivitas,
realibilitas, dan validitas. Dasar berfikir posivistik dalam upaya mencari
kebenaran dilandaskan pada besar kecilnya frekuensi kejadian atau variasi
obyek. Dalam positivisme, pengujian ketiganya melandaskan pada dua hal
tersebut, dan ketiganya dipakai sebagai ukuran apakah sesuatu penelitian itu
berkualitas tinggi atau tidak. Penelitian kualitatif mengejar kebenaran lewat
diketemukan sumber terpercaya sehingga hal yang hakiki, yang intrinsik, yang
esensial dapat diketemukan[12]
I- Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam
tesis ini diklasifikasikan menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub-sub bab
yang saling berkaitan, sehingga antara yang satu dengan yang lainya tidak dapat
saling melepaskan, hal ini dimaksudkan agar permasalahan-permasalahan yang
dirumuskan dapat terjawab secara tuntas, adapun sistematikanya adalah sebagai
berikut :
BAB I
Pada
bab ini dipaparkan hal-hal yang melatar belakangi diadakanya Penelitian ini, di
dalamnya dibahas tentang permasalahan yang ada di madrasah- madrasah maupun
Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Gresik serta kondisi pendidikan
yang ada di dalamnya penulis dalam hal ini mengambil studi kasus di MTs. Ihyaul
Ulum Dukun Gresik, tujuan penelitian menjadi bahasan selanjutnya. Metode
penelitian dirancang sedemikian rupa berdasarkan permasalahan yang akan
diteliti. Kemudian, sistematika pembahasan dikemukakan, dengan tujuan untuk
memudahkan penulisan.
BAB II
Fokus bahasan
dalam bab ini pada kajian teori. di dalamnya
diuraikan tentang isu layanan pendidikan, efek layanan kualitas
pendidikan terhadap prestasi belajar, gaji guru dan kualitas layanan
pendidikan, serta dijelaskan pula dalam bab ini tentang program BOS serta
pendamping BOS yang ada di Kabupaten Gresik.
BAB III
Dalam bab ini
secara khusus dipaparkan tentang data-data di lapangan dan temuan temuan dalam
penelitian ini. Dalam hal ini akan dipaparkan tentang gambaran secara umum
tentang MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik kondisi fisik dan lingkunganya.
BAB IV :
Pembahasan dari
paparan dan temuan yang telah berhasil dihimpun dianalisa dalam bab ini poin-poin
yang akan dibahas adalah peningkatan layanan kualitas pendidikan di Mts. Ihyaul
Ulum Dukun Gresik, kendala-kendala yang dihadapi sekolah ini, apabila terjadi disfungsional pada SDM (guru-guru,
pegawai administrasi dan pembantu umum), sekaligus usaha-usaha yang sudah dan
sedang dilakukan untuk mengatasinya.
BAB V
Pada bagian ini
penelitian di akhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan jawaban atas
masalah-masalah penelitian yang diajukan serta saran-saran konstruktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Affandi, A.,
Khozin. Hermeneutika dan Fenomologi dari Teori ke Praktek. Surabaya : Pascasarjana IAIN Sunan Ampel,
2007.
Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta :
Rineka Cipta, 1993.
Arikunto,
Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 1993.
Danim, Sudarwan. Menjadi
Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia, 2002.
Departemen
Pendidikan Nasiaonal dan Departemen Agama, Buku Panduan Bantuan Operasional
Sekolah(BOS) dan BOS Buku. Jakarta : Depdiknas, 2006.
Dinas P & K
Kabupaten Gresik. Grand Policy P & K Gresik tahun 2005 – 2014.
Gresik : 2004.
Departemen
Pendidikan Nasional. Penuntasan wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
Jakarta 2002.
Furchan,
Arief. Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia (anatomi keberadaan madrasah
dan PTAI). (Yogyakarta : Gama Media, 2004.
Hadi,
Sutrisno. Metodologi Research I. Yogyakarta : Andy Offset, 1993.
Muhadjir,
Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin,
2000.
Rianto,
Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC., 2001.
Sukardi.
Metodologi Penelitian pendidikan (kompetensi dan prakteknya).
Jakarta: Bumi Akasara, 2003
Worsley,
Peter. Introducing Sociologi. England : Penguin Books Ltd, 1970.
Www.
Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia.
[1]
Departemen Pendidikan Nasional & Departemen Agama, Buku Panduan
BOS dan BOS BUKU (Jakarta: Depdiknas 2006), 3.
[2] Www. Wikipedia Indonesia. Ensiklopedia
Bebas Berbahasa Indonesia
[3]
A.Khozin Affandi, Hermeneutika dan Fenomologi dari Teori ke Praktek
(Surabaya : Pascasarjana IAIN Sunan Ampel 2007), 124.
[4]
Peter Worsley, Introducing Sociologi (England : Penguin Books
Ltd., 1970), 180.
[5]
Beliau adalah adik DR. KH. Drs Robbach Ma’shum MM. Bupati Gresik, Putra
dari KH. Ma’shum Sufyan Pendiri Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, beliau juga
menjabat sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Ihyaul ulum Dukun Gresik.
[6]
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti kualitatif ( Bandung : Pustaka
Setia,2002), 41.
[7]
Sukardi, Metodologi Penelitian pendidikan (kompetensi dan prakteknya),
(Jakarta: Bumi Akasara, 2003), 159.
[8] Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Teori atau Praktek
(Jakarta : Rineka Cipta,1992), 91.
[9] Ibid, 102. pondok-arab.blogspot.com
[10] Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian
(Jakarta : Rineka Cipta,1993), 116.
[11]
Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC,
2001), 96.
[12]
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta :
Rake Sarasin, 2000),53-54.