JIN yang dapat dilihat
هَلْ يُمْكِنُناَ أنْ نرَیْ الجِنّ
Sering sekali kita mendengar cerita tentang penampakan disekitar kita, akatanya ada yang melihat pocong, tuyul, kuntil anak dll. bahkan di film atau sinetron banyak sekali kita saksikan film bengenre horor yang kesemuanya seakan akan memperkuat eksistensi atau keberadaan Mahluk halus baik itu Jin ataupun Syetan, apalagi dengan judul yang beraneka ragam dari mulai " Melahirkan dalam kubur" "Simanis Jembatan Ancol" "Tusuk Jailankung" "Setan kredit" dsb.
Sehingga tertanam pada diri kita bahwa kita mampu melihat jin, syetan, siluman dan sejenisnya, akan tetapi apakah demikian menurut Syariat Islam, ternyata tidak semua ulama' kita membenarkan hal itu. bahkan perbedaan pendapat akan hal ini sangatlah besar dan wajib kita ketahui. di bawah ini adalah sebagian pendapat yg ada :
Pendapat Pertama mengatakan : Tidaklah mungkin seseorang dapat melihat Mahluk gaib dengan mata kepalanya sendiri dikarenakan dalam Alquran telah dijelaskan:
إنَّهُ يَراكم هوَ وقَبِيْلُهُ منْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
Yang artinya : Sesungguhnya Bangsa jin atau Mahluk halus lainya bisa melihatmu sedangkan engkau tidak dapat melihat mereka
Pendapat kedua mengatakan :
Bahwa seorang manusia dimungkinkan sekali untuk bisa melihat jin, dan ayat yang menjelaskan tentang JIN tidak dapat dilihat oleh panca indera adalah kemungkinan melihat bentuk ASLI JIN itu sendiri, adapun jika dalam bentuk penampakan yang lain hal itu dimungkinkan, sebagaimana cerita Abu Hurairah RA. berikut :
Saya sebagai penulis cenderung ke Pendapat yang kedua, karena pendapat pertama jelas kita tidak dapat melihat dalam bentuk aslinya, namun kita bisa melihat bentuk setwlah penyamaran dan penampakanya
Wallahu A'lam bissahowab
إنَّهُ يَراكم هوَ وقَبِيْلُهُ منْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
Yang artinya : Sesungguhnya Bangsa jin atau Mahluk halus lainya bisa melihatmu sedangkan engkau tidak dapat melihat mereka
Pendapat kedua mengatakan :
Bahwa seorang manusia dimungkinkan sekali untuk bisa melihat jin, dan ayat yang menjelaskan tentang JIN tidak dapat dilihat oleh panca indera adalah kemungkinan melihat bentuk ASLI JIN itu sendiri, adapun jika dalam bentuk penampakan yang lain hal itu dimungkinkan, sebagaimana cerita Abu Hurairah RA. berikut :
Saya sebagai penulis cenderung ke Pendapat yang kedua, karena pendapat pertama jelas kita tidak dapat melihat dalam bentuk aslinya, namun kita bisa melihat bentuk setwlah penyamaran dan penampakanya
Wallahu A'lam bissahowab